Jumat, 21 Januari 2011

oh begitu

sepertinya humanitas yang ada tak mampu juga memberikan rasa toleransi sebagai makhluk sosial. Individualisme atau memang dengan kesombongan yang ada?
Memahami karakter sosial memang susah. Tapi efeknya menjadi ke 'keheranan' pada diri kita. Tak usah seperti apa dan siapa dia.
Mungkin hanya bisa memahani kenapa melakukan seperti itu. Ambil positif pastinya membuat kita lega hati dan juga kita berusaha mendukung tingkahnya dan membantunya perlahan. Jangan pernah memberikan tanda isyarat/ucapan yang membuatnya lebih diam!

Related Posts:

  • Panggil Aku, Sebelum Orang Yang KucintaTuhan, jemputlah aku sebelum yang melahirkanku. Aku sudah siap saat Kau menggandeng tanganku dari para malaikatmu. Aku yang punya raga tak tahu yang … Read More
  • Cerita Untuk BapakBapak, Aku adalah anak mu... Mungkin kau telah tahu tentang diriku di kala itu, Aku yang tak tahu apa tentang kehidupan. Aku hanya bisa merengek saat … Read More
  • AKUTuhan tahu detil ku. Aku bukan manusia yang mempunyai akal jernih seperti seorang utusan Nya. Dan aku bukan babi yang mampu meracuni manusia.… Read More
  • MOTHER LOVE ALL THE TIME, WE LOVE THE EXTENT LOGIC. Sebelumnya aku ucapkan SELAMAT HARI IBU di seluruh dunia.  Sebuah hari di khususkan untuk meluangkan waktu untuk ibu kita tercinta karen… Read More
  • Menjemput Kematian Angin berbisik kepada dengan lembut saat terduduk di sebuah bilik di depan gambaran alam yang elok berpelangi,  "Hai manusia, apa kau tak meras… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)