Rabu, 03 Agustus 2011

Dialog Malam



Aku menelusuri malam, sepi! 


Hanya dingin yang memeras tulang-tulang, seakan aku dihentikan untuk melaksana dendam. 



Aku meronta tuk menghangat meraih amarah namun aku ditegaskan pada pandangan angkasa malam, 



Aku terdiam : terlihat kedamaian disana antara bulan dan bintang-bintang memberi warna terang nan tenang.




Aku berteriak dalam tangis, '' Wahai Tuhan... Mengapa Kau ciptakan malam... 




''Apakah tuk kedamaian sementara oleh manusia dari rasa semua tabiatnya hanya untuk mengulang pikirannya : entah baik atau buruk? 




''Atau hanya Kau ciptakan untuk benar-benar ketentraman seluruh ciptaan Mu? 



''Aku menangisi sisi jalan-jalan kehidupanku... 




''Wahai Tuhan, sebenarnya Engkau tahu isi malam-malam Mu, dan Engkau tau atas gerak-gerak manusia pada malam Mu... 



''Mereka yang takut pada Mu, akan menangis sedu sedan meminta ampun kepada Mu, 



''Dan Engkau tahu, mereka yang tak mempedulikan kehadiran Mu di setiap sisi alam akan senang melahap daging-daging mentah yang anyir secara rakus, entah itu atas sunah Nabi Mu atau mereka pengikut nafsu! 



''Atau mereka di sudutkan oleh kehidupan tuk memperpanjang perut mereka pada hidup?




''Tuhan, berilah jalan tanpa sesat, dunia selamat, damai di akhirat... 



''Atau berilah warna kelam, di dunia menjadi hitam, dan tersiksa di neraka jahanam bila ku pengikut setan yang kejam..'' 





Sumber gambar : anggawijaya.files

Related Posts:

  • Menjemput Kematian Angin berbisik kepada dengan lembut saat terduduk di sebuah bilik di depan gambaran alam yang elok berpelangi,  "Hai manusia, apa kau tak meras… Read More
  • Dialog Ku hanya bisa lari dan berlari terus untuk mencari pohon untuk berteduh dan nafas ini masih tersengal hingga dada terasa sakit dan tak kuat tuk menga… Read More
  • Saatsaat ku lihat mentari yang memberikan kehidupan pada duniasaat seperti itu aku merasakan adanya tanda cinta didirikusaat cahyanya memberikan kehangata… Read More
  • Terlalu Mencintai...Begitu sangat berat ku mencintaimu.. Namun kau tak berat mencintaiku... Seperti apalagi ku harus mencintaimu... Agar kau tahu aku sungguh mencintaimu,… Read More
  • Senyum saat Kau memelukku ( gambar dari : rangerungu-ceppucine ) Aku kembali tak ekstrover, pikir ku absurd. Aku imajiner yang karyanya tak nyata. LAngkah jejak ku tebal. Pan… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)