Selasa, 07 Desember 2010

cahaya lilin itu adalah ibuku

Aku menyadari cahaya lilin itu adalah ibuku

Dikala siang hari bila lilin itu menyala maka jamahan cahayanya tak jelas sejauh mana ia memancar. Tak dihiraukan cahayanya walau merambah meneteskan raganya untuk tetap tegar memberi penerang. Sinarnya terkalahkan oleh terangnya dari terik sang matahari dan yang nampak hanyalah tepian dari apinya menyala diam mengiuk sepoinya angin yang kadang membuat meredupkannya.

Kala malam tiba, lilin itu masih sama seperti pada siang. Dia masih tak bisa diakui cahayanya walau sebagian mampu masih mengakui keampuhannya. Terangnya masih terkalahkan oleh modernisasi lampu-lampu yang terang. Namun apa yang terjadi tatkala lampu-lampu itu pada hingga menggelapkan dunia? atau pada siang hari datang mendung yang berat? Cahanya lilin yang mampu memberikan terang. Dan cahaya lilin itu, ibuku

01 November 2010 jam 17:38

Related Posts:

  • Cukup angin yang tahu...Aku...Bertelinga namun sebatas mendengarTak seperti angin yang berhembus mampu menembus dinding alam.Aku...Berlidah namun tak mampu berbicara bermakna… Read More
  • Menjemput Kematian Angin berbisik kepada dengan lembut saat terduduk di sebuah bilik di depan gambaran alam yang elok berpelangi,  "Hai manusia, apa kau tak meras… Read More
  • Merindubila malam datang, sungguh raga ini bisu bila angin tiba, sungguh jiwa ini pilu bila rembulan tak menjamah, sungguh diri ini hampa bila bintang tak me… Read More
  • Panggil Aku, Sebelum Orang Yang KucintaTuhan, jemputlah aku sebelum yang melahirkanku. Aku sudah siap saat Kau menggandeng tanganku dari para malaikatmu. Aku yang punya raga tak tahu yang … Read More
  • Dialog Ku hanya bisa lari dan berlari terus untuk mencari pohon untuk berteduh dan nafas ini masih tersengal hingga dada terasa sakit dan tak kuat tuk menga… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)