Lelah....
Otak ku untuk berfikir akan pertanyaan isi kehidupan.
Letih....
Mata ini untuk memandang kehidupan yang tak pernah memberi kebaikan hati sesamanya.
Lunglai....
Hati ini untuk menebak dan menentukan segala arah jalan kehidupan yang tak pernah usai dari rintangan dan halangan yang kian hari semakin menyayat sembilu.
Lemas tulang-tulang ku ini untuk menegak kan raga ini yang tak mampu melawan gravitasi kehidupan yang tak pernah akur akan namanya Tuhan dan manusia.
Haruskah aku tutup usia diri atau menunggu akan panggilan Illahi???
Ketakutan ku makin gencar!!!
Benak ku selalu berfikir untuk selalu membasahi diri akan keharaman pikiran!, Memperindah diri akan semua simbol-simbol isi dunia yang aku kulitkan dan memperluaskan zina-zina akan kecantikan perempuan dari bujuk rayu syaitan!.
Mata ku yang tak buta membuat ku semakin haus akan semua yang ada dalam benak ini. Apakah ini yang disebut sebagai mata manusia atau dari mata bathin?! Sementara aku bahagia akan kesedihan mereka, melangkah hidup diatas raga-raga mereka bernanah darah dan aku pun berjalan dalam kegelapan dari terangnya dunia yang berbatas haram dan halal. Dan seperti ini kah dibalik hitamnya mata diantara putih mataku???
Hati aku tak pernah redup!. Keredupan hatiku akan redup saat harta,tahta dan wanita mulai sirna bak pasir tertiup angin yang menepi dan menipis menghilang.
Kamu tahu hatiku?!... Hatiku tak berpangkal pada sebuah " Keatas namaanNYA" namun hatiku ingin berujung akan kesenangan dunia. Namun hatiku bukan pemeluk maslahat sesama kaumku.
Ragaku tak pernah lelah, gerka ku pun absurd dalam mengisi dunia dalam kehidupanku....
Itulah SEBELUM CERITANYA dalam kerentaan disenjaku ini, tak ada jamahan sinar senja untuk memberikan kehangatan sebagai pengantarku pulang......
06 Oktober 2009 jam 9:13
Sebelum ceritanya : ....
Related Posts:
Senyum saat Kau memelukku ( gambar dari : rangerungu-ceppucine ) Aku kembali tak ekstrover, pikir ku absurd. Aku imajiner yang karyanya tak nyata. LAngkah jejak ku tebal. Pan… Read More
Terlalu Mencintai...Begitu sangat berat ku mencintaimu.. Namun kau tak berat mencintaiku... Seperti apalagi ku harus mencintaimu... Agar kau tahu aku sungguh mencintaimu,… Read More
Saatsaat ku lihat mentari yang memberikan kehidupan pada duniasaat seperti itu aku merasakan adanya tanda cinta didirikusaat cahyanya memberikan kehangata… Read More
Menjemput Kematian Angin berbisik kepada dengan lembut saat terduduk di sebuah bilik di depan gambaran alam yang elok berpelangi, "Hai manusia, apa kau tak meras… Read More
Dialog Ku hanya bisa lari dan berlari terus untuk mencari pohon untuk berteduh dan nafas ini masih tersengal hingga dada terasa sakit dan tak kuat tuk menga… Read More
0 komentar:
Posting Komentar
Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)