Minggu, 12 Desember 2010

pulkam utk pelengkapan pemberkasan eps 1

Sedikit lupa untuk aku tuliskan tentang pulang kampung kemarin pas awal bulan desember. Do you know what i did in Tegal? So let me follow my stories!

Rencana untuk pulang kampung sebenarnya mendadak banget soalnya waktu itu pengumuman cpns depsos telah tertulis di situsnya ( padahal aku juga nungguin pengumuman tersebut coz dari pagi hingga siang belum terpampang disitunya, dan akhirnya karena kelelahan menunggu akhirnya aku untuk tidur siang aja dan alhamdulillah pas setelah bangun tidur aku buka via ponselku dan jenjeng!!!! Nama aku terdaftar, sujud sukur) dan aku baca ternyata untuk pemberkasan dan syaratnya harus disertakan semua ijazah dr sd sampai dengan pendidikan terakhir. So aku langsung berpikir untuk pulang kampung sebab waktunya sempit dikarenakan aku sedang ditengah jadwal piket kerja yang belum jatuh libur.

Hanya bermodalkan uang 50rb yang ku pinjam dari kakak ku dan malamnya langsung berangkat dengan sinar jaya jurusan kota tegal yang berAC dengan tarif 45rb. Bujuk! Sisa cuma 5rb doang dan itu juga buat pegangan jikalau nanti aku pengen kencing so harus bayar dong secara ditempat peristirahatan semuanya diuangkan!.

Dengan bisa yang ber ac, dan cuaca yang ujan mulu otomatis kinerja tubuh mempercepat kerja pembuangan air ( beser ;( ). Aku tahan dari karawang hingga cikampek dan akhirnya terlegakan rasa itu setelah sesampai di pool bis.

Caho!!!! bisa mulai beramgkat! Busss wuzzzz hujan pun datang AC semakin tajam membuat badan menggigil. Berbagai cara untuk menghangatkan badan ternyata sia-sia saja tanpa hasil! Dan ku uraikan wat tidur saja.

Ok, leave it on the road. We were going to finished in tegal: tak ku sangka dan ku bayangkan ternyata perjalan telah sampai di Tegal dan tahu-tahu pas bangun kebablasan! Mungkin kalau diukur dengan perjalanan motor dengan laju 60km/jam membutuhkan waktu setengah jam!

Sebelumnya ditengah-tengah perjalanan aku sempat bangun tidur bangun tidur dan pas terakhir kali aku bangun di pool akhir di brebes namaun karena pulasnya aku tidur sudah di tempat tersebut.

Berjalan sebentar buat mencari angkutan namun nihil! Akhirnya ada becak dengan tawaran 15rb! Hmmm, tahu ngga? Kalau aku pulang itu cuma membawa uang 2rb rupiah! Tapi alhamdulillah aku punya atm dan sehubungan dengan masih tanggal 1, gaji keluar. Aku minta pada tukang becak untuk berhenti sejenak wat ngambil duit. Alhamdulillah akhirnya ada juga duitnya setelah di tempat pertama di samping kantor pln kota tegal duitnya sudah habis dan dapat diambil setelah di atm bank bni, kantor cabang tegal.

Sehubungn aku belum makan malam dan tertahan dengan perjalanan pulang kampung akhirnya aku putuskan wat makan dulu sebab lapar euy dan juga aku tawarkan ke tukang becak. Akhirnya kenyang juga dan setelah ngobrol pendek sembari berbecak sampai juga di rumah.



Baca episode ke 2.


































-----------------------------------------
Sent by emoze push mail

Sabtu, 11 Desember 2010

Hmm

Bujuk da! aku nemuin poto ini di pesbuk, setelah seminggu ga pesbukan. ternyata yang tagged adalah

Iqbal Arias Ayi. Itu poto pas aku lg tidur siang saat browsing ( ketiduran ).


tapi lumayan bagus lah. wkwkwkw. Untung kagak ada air terjun yang ngalir dari sudut mulut aku. ;)

Jumat, 10 Desember 2010

Ku tak tahu apa yang kurasakan...

Seperti apa untuk membuktikan bahwa aku perduli dengan sesuatu yang aku inginkan? Dan untuk apa aku melakukannya? Tak harus dengan berbuat secara langsungkan untuk membuktikan bahwa aku peduli dengan sesuatu itu kan?

Jangan pernah menganggap kalau aku adalah orang yang tak punya peka terhadap sesuatu didepannya. Dengan seperti itu yang dipikirkan oleh mu sebenarnya adalah tindakan yang salah terhadap penilian pada diriku. Bukannya aku membutuhkan hal semacam itu agar aku bisa lebih merasakannya.



sent by opicofficalblog


-----------------------------------------
Sent by emoze push mail

Kamis, 09 Desember 2010

Diantara Dua Pilihan, Mana yang baik?

Sedikit saja yang aku akan sampaikan pada sesuatu yang kuanggap belum pasti. Bukannya aku mempercayainya namun aku hanya mengantisipasi sesuatu hal yang akan terjadi kedepan. Bukan pula aku tak punya optimistis akan sesuatu yang sudah diprediksi oleh diri sendiri tentang yang akan dilakukannya namun seperti yang aku katakan bahwa aku hanya perencanaan dengan perhitungan yang nantinya bisa dijadikan sebagai rencana kedua.

Tidak salah kan aku melakukan dengan demikian? Memang benar adanya dengan usaha dan doa-doa kita, kita akan percaya dengan penuh percaya diri bahwa kita mampu untuk melakukannya. Walau benar dengan segala sesuatu Allah yang menentukan semua isi dialam dunia ini. Dan aku hanya bisa mengembalikan dari ucapan tadi. Aku hanyalah sebagai manusia biasa dan segala kemungkinan sesuatu diluar rencana akan pula terjadi.

Aku tidak sedang berbicara sesuatu, entah apapun itu. Aku hanya mengungkapkan yang bersifat secara universal. Tidak melihat dari sisi keuntungan atau kerugian. Tidak melihat dari sisi kelebihan atau kelemahan semata.

Sesuatu itu adalah tatkala kita sedang berada pada dua pilihan kita namun keraguan selalu menjadi penghalang untuk berfikir cepat dalam bersikap. Dan atau sesuatu itu tentang kita sedang berada pada satu pilihan yang sudah dilakukan namun kita berusaha mencari lebih baik tetapi kemudian kita pula akan mengalami keraguan dan ketakutan tatkala pilihan yang terakir diambil itu salah keputusan atau malah mampu membawa keuntungan disuatu saat nanti.

Kita manusia yang diciptakan dengan sempurna oleh sang Pecipta, diberikannya akal untuk berfikir dalam bentuk suatu teka teki kehidupan dan yang lainnya. Makhluk yang diberi derajat yang paling tinggi dimuka bumi ini. Dan kita sebagai manusia yang memiliki hati atau perasaan untuk lebih bisa menimbang dan memilahnya untuk sesuatu yang dilakukan manusia.

Manusia diciptakan atas jalannya masing-masing dan berkarakter. Karakter kuat atau lemah. Manusia diciptakan berbeda-beda bila dalam fisik ada persamaan tetapi ada sebuah karakter yang bisa dijadi pembeda.

Jalan manusia itu sudah ditakdirkan namun ketakdiran itu Allah SWT memberikan sepenuhnya kepada hamba-hambanya untuk menentukan jalannya masing-masing. Hitam atau putih yang diambil juga akan ada sebuah hasil yang diperolehnya dan pasti dari hasil yang didapat harus bisa mempertanggungjawabkan atas semua yang dipilihnya.

Pintar dan bodoh adalah sebuah ungkapan saja. Tapi ungkapan itu akan ditujukan kepada manusia yang malas akan menerima ungkapan bodoh namun sebaliknya pintar akan disandang bila dia selalu giat dalam hal apapun yang menjadikan dia lebih berkembang dan berimprove.

Sebenarnya penyandangan tersebut tidak berlaku banyak dalam menentukan suatu pilihan yang tepat. Sebab perlu suatu kejelian dalam menentukan satu pilihan. Berdasar pada pengalaman atau refresensian yang ada. Bodoh bukan berarti selalu malang dalam mengambil keputusan. Bahkan terkadang ada yang mampu membawanya sukses dengan pilihan itu dan kemudian akan beralih pada sebuah kepintaran. Kejadian ini pun bisa terbalik dengan lawannya.

Namun itu semua juga tak akan bisa sukses penuh bila suatu keberuntungan atau bisa dibilang takdir yang mendekatinya.

Intinya adalah betapapun dalam menentukan suatu pilihan yang terkadang keraguan yang jadi selimut penghalang, kita harus yakin, optimis dan bertoleran serta mau menerima efek dari suatu pilihannya. Memang ini sebuah pertanyaan atau jawaban yang relatif : dengan seperti apa orang itu menyikapinya.

Kita harus kembali lagi kepada diri kita sendiri sebagai makluk ciptaan sang Khalik.

Karawang n Jakarta 7-12-2010/20:29

Selasa, 07 Desember 2010

cahaya lilin itu adalah ibuku

Aku menyadari cahaya lilin itu adalah ibuku

Dikala siang hari bila lilin itu menyala maka jamahan cahayanya tak jelas sejauh mana ia memancar. Tak dihiraukan cahayanya walau merambah meneteskan raganya untuk tetap tegar memberi penerang. Sinarnya terkalahkan oleh terangnya dari terik sang matahari dan yang nampak hanyalah tepian dari apinya menyala diam mengiuk sepoinya angin yang kadang membuat meredupkannya.

Kala malam tiba, lilin itu masih sama seperti pada siang. Dia masih tak bisa diakui cahayanya walau sebagian mampu masih mengakui keampuhannya. Terangnya masih terkalahkan oleh modernisasi lampu-lampu yang terang. Namun apa yang terjadi tatkala lampu-lampu itu pada hingga menggelapkan dunia? atau pada siang hari datang mendung yang berat? Cahanya lilin yang mampu memberikan terang. Dan cahaya lilin itu, ibuku

01 November 2010 jam 17:38