Sabtu, 12 November 2011

Rindu Setengah Mampus...!!!


Bayangin dulu : 'ada orang gila yang sedang gusar lalu dia ketawa terbahak-bahak oleh sesuatu yang ada dibenaknya kemudian tak lama menjadi murung dengan muka merengek sembari mengacak-acak rambut gimbalnnya yang sulit di potong dengan gunting rumput, menendang-nendang benda yang ada didepannya. Lalu kemudian berdiam dengan terisak kesakitan pada kakinya akibat nendang tembok beton portal jalan'. Sudah terbayang? Yah, seperti itulah kondisi tatkala sedang rindu yang setengah mampus!. Eits!!! Tapi jangan samakan aku dengannya karena aku masih waras bin normal, diperjelas kalimat : AKU BUKAN ORANG GILA!!!


Maklum sajalah bila mengambil sikap yang sama seperti itu namun komposisi ekspresinya tak se-ekspresif orang gila. Dont be the same me with him. Apapun itu, adalah sebuah ekspresif semata terhadap yang dirasanya. Mungkin akan ada hal yang sama dalam melakukan ekspresinya terhadap kerinduan, entah over acting atau less acting. Dan juga itu sifat manusiawi dan bukan berarti tindakan orang gila itu bukan manusiawi pula, ada perbedaanya antara aku dengannya.
 
Ok, leave it... I'm talking about my missness to my GF and loves.
 
Aku ulangi lagi,hanya sekilas, harap dimaklumi bila bertingkah demikian karena kami berpacaran dengan sistem LDR, is long distance relationship. Sebuah hubungan yang menguras hati (kaya judul lagu aja >.< ). Anda yang sedang LDR atau pernah LDR itu akan tahu sebagaimana tentang sebuah LDR itu sendiri dan yang belum pernah, jangan buat coba-coba!!! Namun kalau itu adalah sebuah proses dari jodoh anda, kenapa ngga untuk dilakukan??? Mencoba itu hukumnya tidak haram, dalam agama! Mencoba itu hukumnya tak diperdatakan ataupun dipidanakan karena belum ada undang-undangnya. Kalau mau di undang-undangkan??? Sapa juga yang mau untuk merumuskan tentang hal tersebut!!! Akan tetapi, dengan mencoba kita bisa mempelajari, memahami dan akan ada reaksi dari aksi untuk hasil proses mencoba, pengalaman!!!
 
Mungkin, melihat ekpresif diatas, itu semua tergantung dari personality-nya bagaimana untuk bisa lebih normalis dalam menghadapi sesuatu yang lebih baik dan tenang.
 
Mungkin, seandainya saja kehidupan LDR itu pada dunia Doraemon itu sangatlah gampang seperti halnya orang yang berhubungan dengan seseorang yang satu tempat. Tau kan tentang Doraemon yang punya kantong ajaib? Yup! Doraemon punya segalanya... Salah satunya Pintu Ajaibnya yang jika ingin pergi kessuatu tempat tinggal ngambil pintu itu dan pada saat masuk lalu keluar maka akan keluar ditempat yang dituju. Atau dengan baling-baling bambunya dengan terbang bisa pergi kemana-kemana yang kita inginkan tanpa harus naik pesawat yang harga tiketnya bak saham di bursa efek yang naik turun, hufht! Itu-lah pesawat!. Atau juga dengan alat lainnya yang Doraemon punya...
 
Atau dengan mesin waktu yang dengan mudah kita bertuju ketempat yang kita mau sehingga dalam proses relationship itu berjalan dengan baik, mulus sesuai harapan tanpa harus menahan rindu. Bahkan dengan adanya mesin waktu atau kantong ajaib Doraemon tak akan pernah ada atau muncul lagu ALAMAT PALSU, BANG TOYIB, AKU BUKAN BANG TOYIB, KANDAS (Evi Tamala n Imron), Rindu (Agnes Monica), Jaga Selalu Dirimu (Seventeen) dan beberapa lagu yang menceritakan tentang kerinduan akibat tempat yaang berbeda. Tuh, kebanyak isi-isi lagunya pada merana :'(
 
Jadi, emang bener kalau LDR itu banyak yang merana dan mungkin akan bertindak seperti orang gila :D

 
WAKTU
Mungkin waktu yang menjadi utama dalam LDR ini. Mengapa? Karena dalam LDR itu adalah sebuah proses saat kita sedang menjalankan relationship dengan pacar kita. Entah nanti berujung pada sebuah harapan atas bersama yang bahagia atau justru pada kesedihan. Waktu juga yang menggempleng mentalitas kita terhadap pasangannya masing-masing. Keterkaitan kepercayaan, komunikasi, perhatian dan yang lainnya. Biasanya yang paling utama dalam LDR itu adalah kepercayaan antar keduanya, saling percaya atau tidak? Itu akan menjadi main line pada LDR.
 
TEMPAT
Ini adalah sebuah jarak, sepanjang jalan yang beraspal atau berbatu atau berlumpur yang terjal atau datar atau berkelok-kelok yang jadi pemisah pada sebuah LDR.
 
Kalau semisal antar pasangan lokasi yang dituju masih dalam jangkauan itu masih bisa dilakukan untuk bisa saling bersama.. Nah, kalau yang melebih dari 80KM??? Bagaimana tuh? Shalat saja kalau melebihi 80KM dalam perjalanan saja kudu di qada, nah untuk LDR??? Entahlah, banyak solusi yang dilakukan oleh pasangan yang LDR. Mungkin banyak teman-teman melakukan rasa cinta kasih sayangnya mengatasi dengan cara mereka sendiri.

 
BERUJUNG PADA?...
Ini  adalah sebuah proses. Menyikapi dengan baik dan selalu thinking positive tentang pasangan kita dan meyakini dengan hubungan yang ada. Berdoa adalah sebuah jalan yang terbaik apakah yang dijalani adalah sebuah keputusan yang diridhoi. Bukan berarti masih meragukan pada pasangan kita yang, mungkin, masih ragu dengannya walaupun itu sudah berjalan tahunan atau beberapa bulan saja. Sebab ini adalah jalan dan tanpaNya pula kita tak mampu untuk mengusahakan walau pun sekeras usaha kita.

Proses yang dalam untuk meyakinkan pada keyakinan yang ada. Dan adalah hasil yang indah tatkala hubungan itu berjalan setelah semua terucap antara pasangan dengan sang Tuhan pul ( ijab kabul ). Semua mengharap pada sebuah kebahagiaan, demikian juga dengan diriku.

Dan itu adalah sebuah awal kehidupan yang nyata setelah menikah itu. Itu tergantung manusia untuk mencetak seperti apa keluarga kecilnya.


 INGATTT!!!! : LDR itu seperti bercerita tentang sayuran dengan bahasa : Sayur ini kurang asin atau terlalu manis, ini itu namun bila kita tak mencicipinya langsung maka akan tahu seberapa rasa kurang yang ada pada sayuran itu dan kita bisa menambahkan bumbu yang pas agar sayuran itu lebih enak dimakan,

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)