Selasa, 12 Februari 2013

AKU ?

Aku bukanlah kamu, dia atau mereka. Aku adalah aku yang sudah punya suratan takdir dari Tuhan. Kebaikanku mungkin terlatih dengan pemikiranku dari pembelajaran yang aku pahami dari segi kasus yang aku lihat dan dengar dan merasakan dengan menimbang kebaikan dan keburukan nantinya meski kemampuanku terbatas. Kejelekanku mungkin kebodohanku dalam tak bisa memahami segala sesuatu yang ada didiriku oleh terbungkusnya egoisme, keserakahan, ketidaktahuan, dan lainnya yang berpersepsi 'aku-lah yang serba / lebih tau' dan mungkin adalah kebodohan sebenarnya. Dan satu yang aku anggap sama kalau kamu, dia dan mereka, yaitu berTUHAN.
Lantas AKU?
Manusia diciptakan denga
n keindahan dan kebaikan dimasing-masing manusia oleh Tuhan. Tanpa melihat awal penciptaan akan ditentukan mana saja yang masuk surga dan neraka. Manusia mempunyai pemahaman dalam menerima persepsi kasus hidup. Pemahaman yang didapat maka ialah yang dijadikan pedoman.

 
Aku adalah aku... Aku dilahirkan dalam kondisi dan situasi seperti ini. Materi yang mampu dipelajari dari perjalanan hidup hanyalah aku sendiri. Nasehat dan pengalaman adalah penambahan untuk refresensi pedoman untuk menjadi lebih baik. Persamaan manusia itu tak ada. Justru disetiap manusia itu adalah perbedaan. Sehingga setiap permasalahan yang ada hanya mampu diselesaikan diri sendiri. Hidup itu pilihan, pilihan itu ada konsekuensi dan hasil konsekuensi itu kitalah yang menjalani, baik atau buruk.
Mungkin terkadang ada menyamakan satu dengan yang lainnya tanpa melihat kemampuan dan kelemahan yang ada. Mengimpikan setinggi namun didiri kita tak bisa melaksanakan dengan baik atau mengimbangkan niat, pikiran, dan hati untuk yang lain. Mampu? Anda akan mempunyai jawaban sendiri
Perbedaan itu indah jika kita saling mengimbangi satu sama lain. Bukan mengimbangi yang ternyata berat sebelah dan membunuh perasaan yang tak enak oleh dirinya sendiri.
Terus AKU?
Cinta dan kasih sayang sebagai jawaban? Belum tentu. Utamanya adalah saling menghargai : pendapat, pikiran, kebijakan dan komunikasi yang terjalin. Ini bukan semacam perjanjian namun awal penentu sebuah rasa : cinta , kasih sayang dll. Cinta itu berawal adanya kesepakatan antara raga dan batin. Bukan untuk dipaksakan namun lahiriah.
Terus AKU?
Jika kau ingin menyamakan manusia dengan manusia lainnya dan ingin mendapat apa yang kau inginkan maka dasarnya adalah bagaimana aku bisa meraih dan membuat senang orang lain. Bukan dari satu titik saja untuk meraih semua. Namun banyak titik untuk menjadikan sebuah garis lurus. Demikian dengan kita.
Terus AKU?
Aku menyadari bahwa anda sudah dewasa.
Meski kedewasaan tak dilihat dari umur semata


Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)