Jumat, 20 Februari 2015

Pantai Santolo, Bagian Bibir Samudra


Pulo Santolo, Pameungpeuk, Kab. Garut
Pulo Santolo yang merupakan sebuah pulo kecil dari daerah Pameungpeuk, Kab. Garut yang merupakan destinasi pantai di bagian pantai selatan. Terletak sekitar 4 jam dari kota Garut arah selatan. Perjalanan yang melewati daerah pegunungan dan jurang memberikan suasana takjub akan keindahan alam disekitar Garut Selatan dengan diselimuti kabut yang cukup gelap jika sedang turun hujan. Perjalanan dengan kendaraan pribadi dan dengan teman-teman kantor memberikan liburan yang sangat menyenangkan. Ini adalah tujuan terakhir atas permintaan saya kepada semua rekan-rekan saya yang notabene saya suka banget dengan pantai.

Saya, yang berfoto di Pulo Santolo duduk di fosil kayu merupakan sudut poto yang tepat untuk diabadikan karena ini berlatar belakang antara pasir coklat muda dan langit yang biru dengan samar awan yang membentuk memberikan nilai keindahan tersendiri. Cuaca saat itu sangat panas, mungkin lebih baik menggunakan kacamata hitam untuk menghindari silau dan gunakan topi. Kondisi pulo ini seperti pulo pada umumnya. Akan tetapi sebenarnya ini bukanlah pulo yang berjarak kiloan meter dari pulau induk, hanya beberapa meter yang masih tersambung dengan pulo induk, Garut. 

Pulo Santolo sebenarnya sangat indah jika benar-benar dikelola dengan baik. Akan tetapi pada kenyataannya pulo ini sangat jauh dari kebersihan, sampah-sampah dimana-dimana, apalagi bungkusan yang terbuat dari plastik tersebar, seakan-akan sama halnya dengan dedaunan. Untuk memasuki pulo ini akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp.3000,- dan penyebrangan perorang sebesar Rp.5000 dari hasil tawaran dengan pemilik perahu karena jaraknya tidak lebih dari 20 meter.

Untuk menginap, saya dan teman-teman menginap di bibir pantai Eureun (kalau tidak salah namanya) yang merupakan induk dari pulo Santolo. Biaya permalam Rp.200.000 dari hasil tawar yaitu Rp.250.000,. Namanya Penginapan Diar 2, yang lokasinya tepat di bibir pantai Ereun, banyak pilihan sebenarnya namun karena kami kemalaman sampai di pantai tersebut sehingga mendapatkan seadaanya. Ohya, ruangannya ber AC namun tidak mendapatkan sarapan atau handuk, dll. Untuk masalah makanan disini bisa dibilang mahal-mahal untuk makanan seafood. Daerah ini yang berpenghasilan ikan tongkol dan ikan mayar pun terbilang mahal untuk 1 kilo-nya sekitar Rp.80.000 dan Ikan MAyar Rp.90.000/Kg namun masih ditawar semampu anda bisa menawar ikan-ikan tersebut.

Kami berliburn tepat ditanggal 13 Pebruari 2015, dimana besoknya adalah hari Valenttine, sehingga pengunjung di pantai disini lumayan ramai. Pada saat bermalam, angin cukup kencang dan ombak pun demikian yang membuat saya dan beberapa teman was-was dan ingin segera lekas pagi. Akhirnya, pada paginya saya untuk berjalan-jalan di pinggir pantai, dan apa yang saya dapat? Saya menemukan bangkai ikan lumba-lumba yang masih segar.
Pantai Eureun, Pameungpeuk, Kab. Garut dan Ikan Lumba-Lumba
Ikan lumba-lumba yang mati,mungkin, terdampar karena badai semalam. Saya menemukan ada dua ekor yang satu dibebatuan dan satunya lagi ada di pasir sekitar 500 meter dari posisi saya memegang lumba-lumba. Sementara lokasi bebatuan tersebut tepat di belakang penginapan yang kami tempati. Jangan heran, anda akan menemukan sampah-sampah berserahkan dimana-mana. Pada pagi, saya lihat, ada beberapa orang penduduk setempat yang melakukan penggalian dengan cangkul yaitu untuk mengubur sampah-sampah yang ada namun tidak semua. Oh iya, tidak lupa untuk sesi photo, ada beberapa sudut untuk diabadikan di Pantai Eureun. Mohon dimaafkan ya, karena saya dan teman-teman hobi narsis didepan kamera :D

Pantai Eureun

Pulo Santolo
Karang Pulo Santol
Jembatan di Pulo Santolo

1 komentar:

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)