Minggu, 28 Juni 2015

Benarkah cara mindset kita mempengaruhi hidup kita?

Hidup itu indah?. Tentu!. Hidup akan terasa indah apabila kita menjalaninya dengan ikhlas, sabar, telaten dan cerdik, yang kemudian saya sebut ini sebagai paket MINDSET. Kenapa disebut mind set? Sebab ini adalah satu-kesatuan yang bersumber dari cara berpikir kita menerima dan menghadapi kehidupan di alam nyata ini. Mengapa demikian?. Pada dasarnya kehidupan di dunia ini mempunyai dua kesimbangan, yaitu sederhananya adalah baik dan buruk. Keterangan itu juga masih mempunyai spesifik lagi. 

Keragaman karakter atau tabiat manusia itu berbeda, meskipun manusia itu mempunyai saudara kembar dari dua atau lebih. Apabila di tarik ke suatu agama, pasti nilai sabar dan ikhlas menjadi nilai yang tertinggi untuk diterapkan. Begitu juga dengan telaten dan cerdik. Kedua tersebut sebagai nilai rasional kita untuk menerima, memahami, menganalisa dan memutuskan dalam menjalani kehidupan ini. Hidup ini bukan untuk sabar semata, atau ikhlas saja atau telaten (ditelateni-jawa,pen) atau hanya cukup cerdik. Oleh karenanya butuh kolaborasi dari sabar, ikhlas, telaten dan cerdik yang kemudian menjadi sebuah kalimat Bagaimana mind set kita dalam berkehidupan di alam ini?
Manusia hidup itu dipengaruhi oleh dua organ pada tubuh manusia, yaitu otak sebagai pemikiran dan hati sebagai perasaan. Hal ini akan menjadi kontradiksi antara otak dan hati apabila belum ada kesepakatan sebab akibat yang akan timbul. Ini adalah nilai menimbang pada sebuah kasus pada setiap manusia menjalani hidupnya. Namun jika ada kesepakatan antara otak dan hati tentu hasilnya akan berbeda.

Kita sebagai manusia, menjalani kehidupan ikhlas saja belum cukup, begitu juga dengan sabar, apalagi cuma telaten atau bahkan cuma cerdik. Ini disebabkan karena masih adanya kontradiksi antara hati dan otak yang belum menyatu. Banyaknya pengalaman manusia dalam berkehidupan belum tentu menjadi pedoman mereka mampu menjalankan hal itu sebab banyak kasus pada anak-anak dibawah remaja sudah mampu menjalankan kehidupan layaknya seorang dewasa. Kemudian ini yang disebut sebagawai dewasa sebelum masanya. Anda percayakan?

Kolaborasi itu tentu bukan semata-mata mereka yang mempunyai intelektual dan spritual yang mempuni. Sabar dan ikhlas tanpa adanya telaten dan cerdik akan mengarah pada "keterulangan" pada titik nol dan memutar-mutar dihal yang sama. Artinya bahwa kita sebagai manusia memang dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan namun apabila kita mencoba untuk lebih berfikir kembali tentu "keterulangan" itu tak akan bermutar. Ini bisa mengakibatkan bahwa kita berada pada tempat saja dan mengarah pada kepasrahan. Inilah yang timbul dari hati. Kenapa Anda tidak memadukannya dengan pikiran Anda?

Telaten dan cerdik juga tidak bisa berjalan dengan sendirinya. Pernahkah Anda menjalankan suatu misi hanya dibutuhkan kecerdasan dan ketelatenan atau ketelitain semata? Saya rasa itu mustahil sebab ini dibutuhkan hati agar mampu mengontrol atau mengendalikan suatu sistem untuk melaksanakan tujuan dari misi tersebut. Peran hati sangat penting sebab Anda akan berjalan pada peran diri Anda sebagai pematung bahwa kecerdikan atau ketelatenan Anda itu belum cukup dan hasilnya akan buruk. Sebab pada saat Anda memahat tentu hasilnya paling dibutuhkan adalah perasaan Anda atau hati Anda. Sementara kecerdikan itu berfungsi sebagai finishing yang menjadi nilai jual yang tinggi.

Hal ini sama dengan kita sebagai manusia dalam berkehidupan. Kita pada dasarnya adalah zoon politicon tentu dibutuhkan untuk menjaga antar sesama dari perselisihan. Kita juga sebagai manusia bahwa kita diwajibakn mengimbangi Ketuhanan dan Kemanusiaan. Dengan demikian, maka apabila kita mampu merubah mind set kita, tentu kita akan merasakan perubahannya. 

Saya akan ambil sebagai contoh : "Suatu ketika saya kehilangan sepeda motor yang terpakir di halaman kosan teman saya. Tentu kita sebagai manusia mempunyai rasa sedih, marah dan kecewa." 
Nah, nilai sabar dan ikhlas pasti dibutuhkan namun apabila kita tidak cerdik atau telaten dipastikan akan mengalami hal yang sama!. Sebab disini, kedepannya kita tidak punya kewaspadaan. Dan kewaspadaan inilah sebagai hasil dari olah pikiran kita dan akan timbul bagaimana cara agar sepeda motor tidak akan terulang kembali hilang. Tetapi harus tetap dijalankan bahwa Kesabaran dan Keihlasan adalah sebagai nilai kita pada ketuhanan dan cerdik sebagai nilai kearah manusianya.

Nah, Bagaimana dengan menurut Anda?

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)