Kamis, 02 Juli 2015

Otak laki nggak pernah mati

Siklus kehidupan pria itu tak pernah putus, kecuali ia sudah putus antara ruh dan jasadnya. Namun (kemungkinan) ia akan tetap bersama dengan orang yang dicintainya. Saya menarik pada satu sisi pria, yakni otak. Yah, otak manusia nggak akan pernah putus untuk memikirkan hidupnya, terkecuali mati atau gila.

(Mungkin) saya anggap bahwa otak pria terbebas adalah dimasa umuran sekolah, baik dari SD hingga SMA namun tak menutup kemungkinan sampai SMP saja. Ini dilihat dari kehidupan rata-rata pria dimana sebagian besar anak remaja (pria) masih lepas dan bebas dan masih belum sepenuhnya memikirkan hal yang paling berat. Tahap awal dimulai masa-masa kuliah karena sudah memulai merancang kehidupannya sendiri. Dan setidaknya ini sedikit berlaku bagi mereka yang notabene mempunyai keluarga kaya, sebab mereka akan tetap berfikir untuk dirinya dan keluarganya.
Okay, pernah kah Anda berfikir bahwa kapan Anda berhenti berfikir untuk kehidupan Anda (sebagai seorang pria)? Saya rasa itu tak mungkin dan harus dipikirkan. Otak adalah sumber organ untuk berpikir. Apa yang dipikirkan oleh pria? Banyak hal dan ini tidak bisa disatukan walaupun masih ada kaitannya. Sederhananya dan salah satunya adalah tentang keuangan. Saya bertanya kepada Anda, sejauh mana seorang pria mengolah otaknya agar mendapatkan trik agar mendapatkan uang?. Banyak cara memang namun untuk itu, sebenarnya otak pria ga akan berhenti setelah suatu tujuannya tercapai sebab ini ada kontinyunitas kebutuhan. Apapun pria itu yang berlatarbelakangkan pekerjaan, pasti akan bersiklus sama!

Analogi sederhananya seperti gambar dibawah ini :

Apakah Anda setuju dengan komponen seperti diatas?. Ini merupakan sebagian dari secara umum apa yang menjadi pikiran seorang pria. Sejatinya seperti itu, jadi yang terbaik buat kebutuhan keluarganya. Tentu ini adalah tidak jauh dari peran orang terdekatnya dan bagaimana pria tersebut mampu berbuat seimbang dengan hidupnya sebagai manusia yang beragama. Pastinya, ini akan adil karena harus seimbang. Dan juga berpengaruh pada kalimat Mensana in corpore sano, bahwasanya di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Ini menjadi dasar bahwa kebutuhan manusia yang terpenuhi dan tentu akan menjadi jiwa yang tenang atau jadi sehat sehinggaa jiwanya pun sehat. Apabila tidak maka stres yang timbul karena  polemik banyak hal. Memang nilai dasar keagaman harus dituntut penuhi kehidupannya agar mampu menilai kadar kehidupan.

Hal lain yang senada : “Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah Hati.'" (HR. Bukhori).

Jadi, selain kebutuhan duniawi, otak pria pun berpikir keras agar tidak jauh dari ajaran agama.

Bagaimana.menurut Anda/

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)