Jumat, 08 Juli 2011

Dialog Terakhir

"Saya nikahkan Niko Laresae Bin Tjutjune Darmantyo dengan Tjach Wadonita Dariantonowanti Binti Incuna Daridani dengan mas kawin uang sejumlah dua juta empat ratus empat ribu duaratus rupiah dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!" ucap penghulu dengan akhir kalimat mengeja dan menegaskan salaman dengan Niko untuk merintahkan Niko segera menjawabnya.
"Saya terima nikahnya Tjach Wadonita Dariantono," Niko merasa tersendak didadanya yang membuat ia melirihkan suara dalam menyebut namanya. " bin Incuna Daridani dengan," Niko kembali merasa dadanya semakin menekan hingga ia memegang erat dada kirinya. Para saksi dan para undangan melihat kekhawatiran oleh tingkah Niko yang mengejutkan. Orang tua dari mempelai wanita, sang ibunda Tjah berusaha bergerak menghampiri. Sementara Tjah merasa khawatir dan takut," mas kawin tersebut dibaya........r", badan Niko roboh yang masih menjabat tangan bapak penghulu diatas meja tempat ijab kobul.
Tjah histeris, lalu pingsan dengan tiba-tiba. Ibu dari Niko pun kemudian pingsan. Para orang tua segera menolong Niko, yang sebelumnya bapak penghulu berusaha untuk menyadarkan Niko. Suasa menjadi gemuruh. Para tamu undangan yang hadir di sebuah masjid besar dengan dekorasi yang megah dan luas, terlihat masjid tersebut masih baru, beranjak dari tempatnya.
--------------- Tiga Bulan Yang Lalu ---------------
Niko Laresae, seorang pemuda berumur duapuluh enam tahun, anak dari seorang keturunan jawa yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Dan adiknya yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas dengan beda umur sepuluh tahun dari Niko. Niko yang juga lulusan dari sebuah universitas di Purwokerto, jawa tengah dengan spesialisasi komunikasi visual. Dan setahun lebih Niko telah bekerja di sebuah perusahaan swasta di bidang desain grafis, periklan di Jakarta.
Pertemuan awal antara Niko dan Tjah adalah saat Niko sedang mengerjakan proyek iklan sebuah operator seluler. Saat itu Tjah dari perusahaan tersebut mewakili untuk menangani proyek kerjasama. Dari proyek tersebut dan dengan sering bertemu dengan waktu lama Niko dan Tjah saling mengenal hingga mereka memutuskan berpacaran.
Jalinan asmara telah dibina selama setahun dan mereka untuk memutuskan untuk menikah.
"Mas, terimakasih karena mas telah menepati janji. Dan Tjach sangat bahagia karena Mas Niko telah melamar Tjach," ungkap Tjach dengan terharu dan mata berkaca-kaca. "I love you, beib!" lanjutnya dengan segera memeluk Niko.
"I love you too Tjach." aku Niko.
Terkirim dari telepon Nokia saya

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)