Sabtu, 26 Mei 2012

Sebatang Rokok Dan Sebungkus Nasi #1

Aku sedang menjamah hari. Rasa klimaks datang itu kala aku mengetahui posisi rasa nikmatnya. Yaitu IKHLAS

Ini adalah pemberian Tuhan, jangan kau eluh-eluhkan. Bila kau tau rasa kamu dicampakan, maka perihnya seperti itu. Tapi Tuhan Maha Sayang

Anggaplah, hadirnya adalah utk memperbaiki diri bukan utk mempertanyakan kenapa dia datang dalam hidupmu. Ini sudah takdir Tuhan, lantas kau akan membentak pemberianNYA?





aku memang gembel yang busuk!!! Tapi jangan kau terjemahkan aroma busuk itu. Itu adalah bentuk kesucianku atas hidupku. Bila kau sadar dan tahu dirimu, maka bersyukurlah

Bersandarlah pada keyakinan mu. Jangan kau curahkan oleh ego dan nafsumu. Itu adalah bertuhankan Setan yang beristanakan neraka

Aku memang pecundang!!! Tapi aku pecundang bernorma. Jangan kau perkosa otakmu itu. Bungkus otakmu dengan kitab yang kau baca

Aku lebih tau berapa panasnya aspal dijalanan saat terik dan betapa kerasnya saat rinai. Jangan kau gambarkan dari fisik oleh kehidupanku 

Aku damai saat merokok walaupun itu hanya sebatang. Asapnya menggambarkan ilustrasi abstrak yang tak terjemah oleh siapapun. Mungkin itu adalah aku dan Tuhan

Terimakasih kau telah melempar koin rupiahmu. Semoga kau menjadi manusia yang berizki halal. Aku tak berdebat latarbelakang koinmu, yang aku mau adalah keikhlasanmu

Berilah aku ruang untuk mempertahankan hidupku yang entah berapa lama lagi. Agar aku memanfaatkan hidupku meski didunia seperti yang kau lihat.

Kata Tuhan, aku ini sama sepertimu. Hanya mata dan pikiranmu yang menjadikan sebuah perbedaan terlihat. Apa kau percaya itu? 

Seberapa paham kau mempelajari kitabmu? Aku tak mau tanding dengan kecerdasanmu. Karena hati dan pikiran aku dan kau berbeda. Dan aku percaya kamu lebih paham itu 

Kita sama-sama punya hati yang merah tp siapa yang lebih amarah? . Kita juga punya otak yang putih tp otak siapa yg bersih? Aku tak mau mendebatnya karena diri kita yg lebih tau.

Pantas saja Tuhan menciptakan Otak, Lidah dan Hati. Karena disitulah letak surga dan neraka

Janganlah bicara untuk tidak kebenaran, masih ada angin yg berhembus krn bila terdengar beritanya akan sedahsyat kiamat. Tenangkan berita itu dlmn hatimu saja.  

'Tuhan, Kau masih ingat kan manusia yg didepanku dengan cara dan keadaannya? Kau ciptakan apa hingga dia seperti itu? Mungkin Kau juga akan kalah olehnya karena Kau diam saja saat ia tertawa lepas oleh perbuatannya' 

"Tuhan, kau begitu sempurna menciptakan wanita. Tiap detil tepinya, tiap riskan perasaannya. Tapi kenapa meng-iya-kan mereka lebih menghadap ke neraka? Aku dengar dari agama." 

Saat aku mengais makanan di sampah, jangan kau melihat aku dgn rasa kasian. Berilah aku ilmu agar aku bs mengelola sampah2 itu 

Tuhan Maha Adil, dikala orang kaya mampu makan bebek peking bakar. Aku hanya bisa menikmati bebek tiren

Berilah aku satu keikhlasan saat ku meminta dan ku doakan kau satu surga.

Apa yg aku makan sekarang, aku tak memikirkan itu mengandung racun dan mati. Mati hanyalah sebuah waktu dr ujung kehidupan 

Aku hidup diantara sampah-sampah yang bermanfaat dan dijalanan yang koin-koin rupiah berserakan. Meski kadang keras meraihnya itulah sebuah kehidupan 

Aku tak harus memilah udara yang tanpa debu untuk bernafas. Mereka adalah kesatuan dalam kehidupan. Begitu juga dengan aku 

Ku sebut namaMu dlm tiap gerak ku. Bukan berarti sebagai rasa terimakasih yg ku dapat namun sebagai kehadiranMu disisiku 

Jangan aku sebut orang miskin. Kehadiran mu sebagai orang kaya karena adanya kami yang miskin.

Kau berlari dengan kaki bundarmu. Sementara aku melangkah dengan kakiku. Tertatih saat bumi mencium erat oleh rasa teriknya 

Binalah aku dalam semua hal. Bila ku menjadi benalu oleh kebodohanku binasakanlah aku agar aku cepat memahami kehidupan 

Kalau aku wanita, aku sebenarnya cantik. Kalau aku pria, aku sebenarnya menarik. Karena selimut dunia membuat ku tak  nyentrik

Lihatlah kupu-kupu dalam bermetamorfosa. Itulah kehidupan. Jika kau tak paham carilah bunga raflesia diantara lautan mawar, apa yg kau cium? Atau carilah bunga lili di rawa 

Aku pohon yang berakar menjulur ke bumi namun ku berdiri ditepi tebing

Mana kala sore itu sudah hadir, rehatlah agar kau bisa menikmati senja yang kan hadir. Ada biasnya yg mampu kau pahami 

Jika aku terbuat dari kayu maka akan ku ukir indah raga ini agar kau bisa tertarik meski aku kayu arang 

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)