Rabu, 06 November 2013

Peraturan Terantai

Manusia itu unik. Unik dalam pemikiran dan pengambilan keputusan dalam tiap kasus. Terkadang harus ada persamaan persepsi agar bisa memperoleh pengertian yang sama atau penjelasan yang lebih luas dengan bahasa dan penyampaian yang benar-benar bisa dipahami oleh semua orang. 

Banyak produk dari hasil pemikiran manusia yang mempunyai kelemahan, entah itu kebijakan, peraturan atau aturan. Ini normatif dan dalam pengimplementasikan harus benar-benar bernorma agar tahu batasa-batasannya. Segala aturan diciptakan untuk memenuhi kedisiplinan atau keteraturan dan mencegah menuju kesalahan yang bisa mengakibatkan kerugian bagi orang sekitarnya.

Namun karena kelemahan kemanusiawiannya yang menjadikan manusia sering melakukan kesalahan. Okay, jika kesalahan itu tanpa disengaja atau karena khilaf namun jika ada unsur kesengajaan apakah masih manusiawi? Kelemahan inilah yang membuat manusia semakin rakus atau serakah. Serakah karean tidak melihat efek-efek atau akibatnya dan rakus yang karena egoisme-nya.

Hal yang wajar atau tidak namun manusia harus dikawal dengan aturan, diperbaharui karena dinamisnya kemajuan teknologi, pemikiran dan permasalahan. Meski dalam pelaksanaannya masih sangat-sangat susah karena mind-set perorang itu sudah bebal!.

Sekarang, di Indonesia, aturan dari Tuhan pun tak mempan namun masih ada sebagian orang yang masih patuh dan mengikutinya karena mindset mereka sudah memahami kehidupan yang sebanrnya. Namun bagaimana dengan aturan hasil olah manusia? Apalagi, ini hanya aturan hanya batasan barisan huruf-demi huruf yang membentuk kalimat yang tak mempan untuk membunuh ketakutan disiplin. Hal yang wajar atau memang kurang ngajar? Memang, di Indonesia ini (orang-orang) harus berfikir keras untuk mengeluarkan azimat agar semua patuh aturan. Dan aturan bukan sekadar aturan yang hanya dijadikan arsip pemenuh bukti sejarah!

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)