Selasa, 02 Agustus 2011

Dua 3

Jarum jam mengarah ke pukul duabelas malam. Dan ini adalah malam ke dua bulan perkawinan Josh dan Haren. Tepat pula dengan tanggal perkawinan dan hari jadi saat mereka berpacaran. Malam yang sunyi dan sepi di sebuah rumah baru disebuah perumahan elit di kota Jakarta. Ruang-ruang hanya jelas terbaca oleh lampu-lampu bersinar kuning dari sudut-sudut lampu. Haren tertidur dengan bertumpu tangan di ruang makan dengan hidangan yang penuh selera dan sementara lilin sudah mulai tak menopang dirinya untuk lebih memberi sinar romantis pada candle light dinner yang dijadikan surprise Haren ke suaminya.

Suara sepatu melangkah menghampiri Haren. Api lilin padam tertiup, Josh ternyata. Ia memandangi raut muka istrinya yang terlihat lelah oleh semangatnya, rambut panjangnya menutupi muka cantiknya. Josh tersenyum kecil kemudian ia mencium kening istrinya dan dengan berusaha untuk tak membangunkan ia berusaha  untuk menggotong Haren ke kamarnya. Haren terlelap dalam tidurnya.

Josh memposisikan diri di tempat tidur sembari menarik selimut sementara Haren tidurnya membelakangi dirinya. 'Ya Tuhan, Terimakasih atas semua yang Kau berikan kepada keluarga kecilku. Alangkah senangnya bila perkawinan ku dengan Haren di karunia seorang anak. Aku merasa kasihan terhadap Haren, ia merasa kesepian. Tuhan, kabulkanlah doa ku ini, Amin...' ucap hati Josh kemudian ia mematikan lampu di dekatnya dengan saklar. 

*

Josh terbangun setelah mendengar beberapa kali muntahan Haren di kamar mandi. Josh beranjak dari tempatnya dan menghampiri Haren yang sedang mengusap mulutnya dengan air. Haren bercermin, "Mungkin aku masuk angin mas." Awal Haren. Sesekali tersedak oleh rasa mualnya. Josh mendekat dan mengelus punggungnya. Josh melihat raut Haren yang lemas di cermin.
" Bagaimana kamu tahu, kamu masuk angin beib..."

" Mungkin semalam, aku menunggu mas... Jam berapa sampai rumah?. Oh iya, perasaan aku tertidur di meja makan namun setelah aku bangun aku sudah berada di tempat tidur", jawabnya sembari menenangkan diri dan memberi senyum indah di pagi hari.

"Maafkan aku honey... Karena menunggu lama kamu jadi tertidur... " tangkap Josh. Haren terlihat membaik dan mereka berpelukan. Josh menggandeng Haren kembali ke kamar.

"Honey, sebaiknya kita ke dokter ya. Kamu sepertinya tidak masuk angin. Aku takut terjadi sesuatu pada dirimu, Hon." jelas Josh dengan mendudukan Haren.

" Nggak apa-apa ko mas."

"Ayolah sayang..." Josh memelas kepada Haren. Dengan melihat sikap Josh, Haren memutuskan untuk menuruti kemauannya.

*

"Selamat ya, Anda akan mendapatkan seorang anak." ucap seorang dokter perempuan berjilbab yang sedang menulis resep. Josh melihat raut Haren, mereka tersenyum. " Tapi, ada masalah dengan kandungan si ibu karena kandungan ibu lemah. Saya harap bapak dan ibu menjaganya dengan baik. Dan ibu jangan terlalu capek karena kandungan ibu masih muda, tiga bulan.". Josh tersentak. Kaku, mendengar penjelasan dokter bahwa kandungan Haren berumur tiga bulan. Josh kembali menatap Haren. Wajah Haren nampak kaget dan ketakutan. Pikirannya melalang buana entah kemana hingga punya pikiran bahwa suaminya akan marah-marah.

Resep diterima Josh. Muka Josh berusaha untuk tabah dan manis di depan dokter itu. Dengan singkat Josh menggandeng Haren untuk segera pulang. Sesampai di luar Josh berhenti dan melepas tangannya. " Siapa ayah bayi yang kamu kandung?!" Josh marah.

"Maksud mas apa?"

"Kamu jangan pura-pura Han. Kamu tahu kan yang barusan di katakan dokter tadi kalau kamu hamil tiga bulan. Sementara kita baru menikah dua bulan?!. Kamu tahu itu?" Josh membanting kedua tangannya ke udara. Wajahnya penuh geram kesal dan kecewa atas informasi yang diperolehnya.

"Mas!, Apa kamu nggak malu marah-marah di tempat ini?!"  lantang Haren, ia pun mengalih dengan menangis ke sisi jalan dan menghentikan taxi. Tepat didepannya, Haren masuk ke taxi dan taxi itu meluncur.

*

Haren berusaha tegar dengan keadaan. Meski mata masih terlihat sembab oleh tangisnya.

bersambung...
sumber gambar :http://st295537.sitekno.com

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)