Jumat, 12 Oktober 2012

KOPET | “Bukankah kita yang munafik Jenderal?!”

“Ini semua atas ide mu yang sangat konyol. Lihat, bagaimana dengan tingkah laku si Kopet itu. Sungguh munafik!!! Si Kopet memang licik. Dia menginginkan sesuatu kursi yang sejajar dengan kita. Lihat saja dengan keangkuhannya dia di hadapan kita. Kamu tahu kan itu semua Jenderal Barat? Apa kamu merasa malu?” Ucap Jenderal utara yang geram dengan Gendon yang semakin liar saja. Menurutnya ia adalah orang yang lebih hina dari dirinya. Lalu ia duduk dengan bersandar di kursinya.
Jenderal Barat hanya diam dan mengamati raut muka jenderal utara. Mereka berbincang diruang kerja Jenderal utara. Ruangan yang luas dan mencerminkan orang yang glamour dan tak lupa dengan koleksi hewan-hewan yang dibekukan. “Bukankah kita yang munafik Jenderal?!” ucap Jenderal barat lirih namun menghentak jantung Jenderal Utara hingga ia membangunkan diri dari duduknya. “Kita yang licik jenderal. Kita sama dengan para iblis yang suka memanfaatkan rakyat untuk kebutuhan kita sendiri. Untuk cita-cita yang membuat keruntuhan negara. Bukan sekadar runtuh bahkan bisa bangkrut!! dan bisa jadi dengan sikap kita maka mungkin saja negara ini akan dibeli oleh bangsa asing.” lanjutnya dengan memastikan bahwa ucapannya lebih membunuh ke Jenderal utara.

“Kita hidup diatas uang rakyat. Ingat itu jenderal!!! Kita tahu, kita telah berlomba-lomba untuk menguntungkan diri sendiri. Kita mengkapatalisasi dinegeri sendiri. Kita ini adalah kebobrokan nafsu kita. Kita tak usah membohingi diri sendiri. Mungkin anda, didalam hati anda yang paling dalam pernah memikirkan hal ini."

"Keluarlah dari ruanganku Jenderal!!!" ucap teriak jenderal utara dengan kilat! *prak!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)