Senin, 06 Desember 2010

Kumpulan : Kala hati sedang luber!

Sumpah, dengan demikian yang mempunyai sifat aku kembali menjadi tempramental. Namun aku tak mampu meringankan kedua tanganku karena aku masih mempunyai hati walau terkadang hati sudah menjadi setengah arang. Hati hanya bisa bergumam ; kadang aku mengutuknya menjadi orang yang menjadi binasa seperti aku. Kadang aku menjunjung tinggi dengan hormat n mengampuninya agar Tuhan yang membalasnya.
Apa mereka memahami dengan apa yang mereka lakukan? Entah apa pun yang akan dilakukan namun yang aku harapkan menjadi hal yang bisa dipertanggungjawabkan dengan baik dan penuh dengan konsekuensinya, apapun itu.
Yang demikian yang menjadi dasar orang serba salah, kadang kala sering dijadikan getah atau tempah amara murkanya.
i'm dissapointed with them. I don't think more about them. But why did think take it.
------------------------------------------------------------------------- 11/06/2010-1:21



Apa bener aku selalu mengeluh? Selalu menjabarkan kekurangan dan kesedihan tanpa melihat dari sisi kebahagiaan? Tanpa mensyukuri yang pernah ada? Dan atau mendapatkan kenikmatan yang didapat?

Aku hanya bisa menjawab, memang ada namun nilai persentasinya lebih kecil dari nilai sebaliknya. Lantas, apakah jawaban ku ini adalah orang yang tak pernah tahu tentang sebuah kelemahan hidup? Yang selalu pasrah dan tanpa usaha atau improvisasi untuk memperbaiki kualitas hidup untuk mendapatkan kuantitas yang diharapkan. Begitu kah lemahnya aku?

Aku tak tahu betul tentang diriku sendiri. Pengendalian diri pun masih belum penuh dikuasai dengan baik. Nilai kedewasaan pun masih labil dari nilai stabil dari umur yang suduh cukup dibilang matang.

Komposisi didalam diri : IQ,EQ n SQ, aku meyadari adalah nilainya dibawah rata-rata. Aku tak tahu kenapa komposisiku demikian nilainya. Padahal sebuah niatan nilainya sangat besar namun selalu runtuh bak istana pasir yang terhembas ombak. Culas! seperti itu adalah kemampuanku. Apakah demikian?
-------------------------------------------------------------14/4/2010-15:32



Percuma. Itikad baik untuk menjalin sebuah hubungan rasanya tiada lagi. Aku kira dia sudah memutuskan hubungan dengan mantannya ternyata ia bohong.

Apa aku salah? Atau karena aku terlalu percaya diri yang besar terhadap tingkah dia ke aku? Aku menganggap seperti itu karena selama ini dia bertingkah seperti seorang kekasih. Ya, aku menyadari walau kata komitmen belu pernah diucapkan bersama.
------------------------------------------------------------19/4/2010-14:08



Lelah aku mengikuti semua tuntutan hidup yang bukan kehendak, serasa merugi apa yang telah aku lakukan jika mereka tak menerima dengan ikhlas atas kecil atau besarnya kesalahan. Walau itu sebuah pelajaran yang keras untuk mendidik yang benar dan membuat kebaikan buat kebenaran. Namun bagiku adalah dengan cara yang tak imbang dalam keadaan ialah sebuah makian.
Apa ini sebuah kesalahan yang dengan sengaja aku perbuat? Tidak!.
------------------------------------------------------------11/6/2010-1:15



Terjadi kembali, telah mensucikan diri dengan niatan hati yang penuh dan untuk kembali ke jalan yang sewajarnya ternyata tak bisa diwujudkan. Hal itu tak didukung oleh lingkungan kecil yang selalu memberikan peluang dan kesempatan kembali untuk berulang.
 Salah diri ini, keadaan atau mereka yang selalu memberikan ku kembali pada niatan tuk tak akan kembali mengulangi lagi. Atau memang sudah diri ini menjadi terbiasa akan hal-hal yang telah pernah dilakukan.
 Dengan kesadaran dan hati yang terbuka, aku melakukannya. Dengan nilai pahala dan dosa, aku juga memahaminya. Dengan sakit atau sehat, aku tak memperdulikannya. Dengan kesenangan sesaat atau selamanya aku tak menghiraukannya. Seperti itulah aku berjalan pada bekas jejak hitamku.
 Mungkin seperti ini kah tabiatku? Atau sebuah jalan nasib yang tergariskan?.
 Dengan menilik pada ajaran yang ada, maka terkutuklah aku. Sebuah peluang kehancuran dan berbuah kekecewaan atau penyesalan sangatlah jelas terbaca. Ini sebuah perjanjian atau memang keikhlasan semata?, aku menjawabnya 'aku tak tahu'.
-----------------------------------------------------------9/4/2010-16:10



apakah benar hati sepasang kekasih merasakan sesuatu jika pasangannya melakukan perselingkuhan? Jikalau benar begitu adanya, apakah ini sudah jiwa n hatinya telah menyatu? Seperti itukah cinta abadi yang banyak orang mengatakan bahwa ini adalah sebuah jodohnya?.

Aku mengingat satu cerita yang telah dianalogikan dan sudah banyak yang percaya tentang hal itu. Ya, cerita itu adalah tentang setengah tulang rusuk yang hilang di tulang rusuk seorang laki-laki. Dan ini juuga cerita Tentang penciptaan siti hawa yang diciptakan dari tulang rusuk adam.
----------------------------------------------------------18/4/2010-12:58  

  

2 komentar:

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)