Minggu, 12 Juni 2011

Dialog

Ku hanya bisa lari dan berlari terus untuk mencari pohon untuk berteduh dan nafas ini masih tersengal hingga dada terasa sakit dan tak kuat tuk mengatur nafas!!! Sementara jarum-jarum perak terus menghujam raga ini hingga tersayat sembilu. Letih, ingin sejenak menahan perih namun suara kilat tak beri ampun memecut ke bumi dengan suaranya yang dahsyat!!!



'Tuhan,' teriak ku, ' Kau tau rencana dibalik kelahiranku di bumi ini tapi mengapa Kau begitu membenci dengan kehidupan ku. Aku tak meminta berada di dunia ini dan jika saat dalam rahim ibuku saat perjanjian itu, Engkau-lah yang memulai memilihnya...' 

Pingsan. Dan ku terbangun disebuah bangunan nan megah. Ku bertanya lirih saat ku sadar, 'Apakah ini sebuah surga atas penolakan ku terhadap Tuhan atas kematianku?'

'Tuhan menghadiahkan mu sebuah pohon lengkap dengan bunga-bunga dan kau yang akan kamu yang membantu memberikan buah-buah segar di pohon ini hingga nanti tumbuh tunas' ucap seorang kakek tua.

'Apakah aku berada disurga atas penolakan ku terhadap kehidupanku? Dan Tuhan memberikan semua yang kau ucapkan?' ucap ulangku.

'Kau belum pantas disurga. Kau akan tahu bagaimana surga dan neraka didalam suatu jalannya. Kau masih berada di dunia. Kami yang menyelamatkan mu wahai pemuda. Ingat-lah, belajarlah apa yang kamu telah lewati. Jangan kau keluhkan yang ada. Syukurilah yang ada. Pahami jalan-jalan mana saja yang menuju surga dan neraka. Dan sekarang kamu rehatlah nanti ada cucuku yang merawatmu. Dan dialah yang akan kamu butuhkan.' ucap kakek itu. Dan ia pergi meninggalkan ku.
Ku kembali memejamkan mata. Dan terdengar suara perempuan dengan ucap salam. Dan aku terbangun.

'maaf sudah lancang membawa anda ke tempat gubuk ini' ucap perempuan cantik itu. Aku tersadar bahwa ku berada disebuah rumah terbuat dari bilik bambu. 'Kemana kakek mu? Aku ingin bertanya kepadanya'

'kakek? Kakek sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu. Aku hidup sendiri di rumah ini setelah kakek wafat.

'Wafat?' Lantas, siapa kakek tua tadi?'

'Aku tak tau... Mungkin itu adalah jawaban atas pertanyaan mu'

Aku terdiam setelah perempuan cantik itu membalas tanyaku dan mengingat kembali atas ucapan sang kakek tua.

0 komentar:

Posting Komentar

Biasanya kesempurnaan bila ada tambahan, so beri komen ya buat kesempurnaan blog ini... :)